Rabu, 06 April 2016

Berbuatlah Baik, Balasannya Jauh Lebih Baik


 
Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981.

Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.

Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.

Otak kiri berfungsi dalam hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.

Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.


Perbedaan otak kiri dan kanan dapat dilihat pada tabel berikut :
 

Jika kita telah mengetahui peran otak kanan dan otak kiri kita, maka akan lebih berarti lagi jika kita bisa mengkombinasikannya, sehingga kita lebih mampu menguasai keadaan yang ada dihadapan kita.

Dalam buku ‘Membuat uang bersujud di kaki anda dalam 6 bulan’ yang ditulis oleh Muhammad Rofiq, ia membuat ilustrasi kata-kata tentang orang yang menggunakan otak kanan dan orang yang menggunakan otak kiri dan kanan, ilustrasinya sebagai berikut :
 


Dengan mensinergikan otak kiri dan otak kanan maka setiap orang tentu akan mampu melakukan yang terbaik dalam dirinya. Ia akan cepat tersadar jika ada langkah penyelesaian yang keliru atau salah, secepatnya ia akan memperbaiki dirinya sehingga taraf kesuksesan akan tercapai, setelah taraf kesuksesan diperoleh maka ia akan berusaha meraih kesuksesan-kesuksesan yang lain.

Merujuk pada tabel untaian kata si otak kanan diantaranya : bersedekah dulu, baru rizki akan datang berlimpah dan berprasangka baik (husnudzon) serta berbuat baik (akhlakul karimah) terhadap sesama, maka akan datang pertolongan yang tak terduga arahnya, tentunya berpijak bahwa itu adalah pertolongan datangnya dari Yang Maha Pemberi Allaah Azza wa Jalla.

Beberapa rujukan dapat menjadi pedoman dalam perjalanan hidup kita di atas bumi ini :
• Nabi Muhammad SAW berpesan,”Obatilah penyakitmu dengan sedekah” dan “Sedekah bisa memanjangkan umur”

• David McClelland melalui risetnya, melakukan sesuatu yang positif terhadap orang lain memperkuat sistem kekebalan tubuh.

• James House melalui risetnya, ”Menolong orang lain secara sukarela meningkatkan kebugaran tubuh dan angka harapan hidup”

• Allan Luks melalui bukunya, ”Menolong orang lain dapat mengurangi sakit, mengurangi stress, meningkatkan endhorpin dan meningkatkan kesehatan”

• Stephen Post melalui bukunya, ”Sifat dermawan itu menyehatkan dan memanjangkan umur. Bahkan dua kali lebih menyehatkan daripada Aspirin”

• Dalam masyarakat kita ada kepercayaan jika seorang anak sering sakit-sakitan berarti orangtuanya kurang sedekah.
Berapapun yang disedekahkan, pasti dibalas dan dilipatgandakan oleh-Nya, ada beberapa rujukan yang perlu disimak :

• Bill Gates dan Warren Buffet, dua orang kaya yang telah mendermakan 50% harta kekayaannya, sampai hari ini kekayaannya tidak berkurang.

• Klub sepakbola Sriwijaya FC yang menorehkan rekor Double Winner pada tahun 2008 dan Hattrick Piala Indonesia pada tahun 2010, kunci kemenangannya adalah bersedekah ke panti asuhan.

Sedekah itu memiliki kecenderungan mengikuti hukum timbal balik (law of reciprocity). What you give is what you get, apa yang anda berikan maka akan anda dapatkan, bila kita menanam perbuatan atau lisan baik, maka kita akan mendapat ”penghargaan” yang tanpa kita sadari, begitu juga kalau kita melakukan perbuatan atau lisan buruk, maka akan menjadi bumerang hidup kita, bisa saja orang akan mencemooh kita. Mari kita renungkan ayat-ayat untuk melakukan kebaikan :

• Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (Q.S. 57. Al Hadiid : 18)

• Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q.S. 3.Ali ‘Imran:92)

• (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Q.S. 3. Ali ‘Imran:134)

Marilah kita memulai perubahan perjalanan hidup kita dari kekurangan yang kita miliki, kita koreksi agar menjadi berarti bagi diri sendiri maupun orang lain, janganlah memperburuk atau mengorek-ngorek keburukan orang lain, belum tentu kita lebih baik daripada orang-orang yang kita anggap buruk, malah sebaliknya, bisa saja orang yang kita perburuk jauh lebih baik daripada kita. Coba simak Q.S. 49. Al Hujuraat:11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzolim.

Maukah kita disebut sebagai orang yang dzolim?

Rasulullah bersabda,”Seorang muslim adalah dia yang tangannya dan lisannya senantiasa mendatangkan kedamaian dan keselamatan, bukannya malah mencelakakan orang.” Sabdanya yang lain,”Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik budi pekertinya dan paling banyak memberikan manfaat dan pertolongan pada orang lain.”


Mari kita ubah cara pandang kita (mindset) dalam bersikap, bertutur kata, dan bertindak, setiap apa yang kita lakukan semuanya akan kita tuai, cepat atau lambat, kecuali kita segera memohon ampun (taubat) atas perbuatan kita yang tidak terpuji, yang jelas semua perbuatan baik akan menjadikan hidup kita lebih nyaman dan santun. Perbuatan baik akan meningkatkan kualitas performance hidup kita, sehingga kita memiliki kepribadian yang dapat diandalkan, jiwa yang sumringah, bahagia lahir dan batin. Bandingkan dengan orang-orang yang belum melakukan perbuatan baik, jiwanya cenderung tertekan, orang-orang disekitarnya seolah-olah menyepelekannya, sehingga potensi marah mudah meledak, kebahagian selalu dikaitkan dengan materi, kurang peduli dengan lingkungan. Perbuatan baik yang kerap kita lakukan akan terpateri di benak setiap orang yang kita perlakukan baik.

Cerpen : Satria Piningit


 
OLEH : TF Nirwana

Laki-laki itu berdiri termenung di tepi pantai Parangtritis, memandang lurus laut lepas, buih-buih ombak yang menepis kakinya saling berlomba membasahi hingga batas betisnya. Sementara orang-orang berlarian dan teriak-teriak,”ada sunami, ada sunami…”
Laki-laki yang berdiri di tepi pantai, tak segera berlari atau beranjak dari tempatnya, ia seperti terhipnotis dan tak mampu menggerakan tubuhnya, karena didepannya gulungan ombak yang tinggi melampaui tubuhnya langsung menyergap dan menenggelamkannya.
Laki-laki yang tergulung ombak pantai laut kidul pantai Parangtritis menggerakan tubuhnya karena ada yang menyentuhnya, ia terbangun. Lalu mengamati sekelilingnya, ia jumpai ada seorang gadis yang bersimpuh di bawah pembaringannya, lalu bertanya,”Siapa engkau dan dimana aku ini?”
“Aku, Pujantini. Tuan tamu kami…”, Jawab gadis itu sambil membungkukkan badannya.
“Tamu? Tamu kami? Maksudnya?, sambil membetulkan badannya agar ia bisa duduk dan lebih leluasa untuk melihat sekelilingnya.
“Ya tuan, tuan tamu kami, ini Astina Nyi Ratu, tuan ada di salah satu ruangan dari seribu satu ruangan yang kami miliki”, ujar gadis itu.
“Nyi Ratu? Nyi Ratu Siapa? Lalu siapa anda, kok ada dalam ruangan ini?”, lanjut laki-laki itu, karena tidak mengerti, mengapa ia ada dalam ruangan yang terang benderang dan berkilauan penuh cahaya warna-warni, sekeliling ruangan di dominasi warna hijau.
“Aku, Pujantini, dayang Nyi Ratu, Nyi Ratu adalah pemilik astina ini, Nyi Ratu selalu menolong orang-orang yang tersesat di dalam laut lepas ini”, kata gadis yang ternyata dayang-dayang astina dan mengaku bernama Pujantini.
Laki-laki itu terdiam, sambil mengingat-ingat kembali, mengapa ia bisa tiba di tempat ini, didalamnya penuh cahaya berkilauan, ia ingat saat berdiri di tepi pantai, tiba-tiba ombak hitam pekat menggulung tubuhnya, kemudian ia tidak ingat apa-apa, setelah ingat ia ada dalam ruangan yang sangat indah, penuh nuansa warna hijau lembut ini.
Ia kemudian bertanya,”Pujantini, apakah aku sedang di dalam laut?”, tanya laki-laki itu pada pujantini.
“Ma’af tuan, jangan katakan di dalam laut, katakan di dalam astina saja tuan.”, jawab Pujantini, sambil memandang penuh harap agar menggunakan kata-kata yang semestinya.
Tak lama kemudian pintu ruangan terbuka, masuklah tiga orang gadis dengan membawa tumpukan pakaian berkilauan yang tersusun rapi di atas tempat sejenis baki. Wanita yang masuk terakhir menutup daun pintu, sedang yang dua orang gadis langsung mendekat kearah pembaringan, lalu meletakkan tumpukan pakaian di atas meja sebelah kiri tempat tidur.
Salah satu diantaranya berkata,”Tuan, silahkan berdiri lalu menghadap cermin itu”
Laki-laki itu menuruti perintah salah satu gadis yang baru masuk tadi, kemudian keempat gadis itu berdiri dibelakang laki-laki yang terhempas di dalam ruangan yang penuh dengan warna hijau.
Salah satu gadis bergerak, tampak dari cermin lalu mengambil tumpukan pakaian yang tadi diletakkan di atas meja disamping pembaringan. Dengan gerakan yang tidak tampak kasat mata, terjadi sesuatu yang aneh pada diri laki-laki itu, seluruh tubuhnya telah mengenakan pakaian yang di bawa ketiga gadis tadi. Pakain yang sangat indah dengan tenunan warna emas bercampur warna hijau.
Laki-laki itu terkagum-kagum melihat dirinya di dalam cermin, sambil bergumam,”Aku kah itu?”
Ia tidak yakin pada penglihatannya, seakan-akan bukan dia yang terpantul di dalam cermin itu. Ia cukup lama memandang dirinya, ia merasa mulai mencintai dirinya karena baru kali ini ia baru mengenal dirinya. Selama ini ia merasa tidak bisa melakukan tindakan apa-apa dalam mengarungi kehidupannya, ia terus berusaha menemukan dirinya, siapa dirinya yang sebenarnya, ia tidak pernah tahu. Ia tahu dirinya adalah sesosok manusia yang selalu berusaha mengenal lingkungannya dan ia punya harapan untuk mengubah lingkungannya agar mau mengikuti kemauannya.
Hari demi hari ia lalui dengan melantunkan tembang-tembang kehidupan. Ia yakin tinembang yang ia nyanyikan dapat menghibur lingkungan kehidupannya. Matanya terus menatap cermin di mana di dalam cermin itu tampak dirinya dan dibelakangnya empat orang gadis yang menatapnya.
Salah seorang gadis kemudian menghampiri dirinya lalu berkata,”Raden, sekarang Raden harap ikut bersama kami, bersama menghadap Nyi Ratu”
Laki-laki itu terkejut dan bertanya,”Raden? Kau sebut aku Raden? Lalu siapa Nyi Ratu yang kau maksud?”
Keempat gadis itu tidak menjawab, lalu salah seorang dari mereka bergerak menuju pintu dan membuka pintu. Tangannya meempersilahkan laki-laki itu agar segera mengikutinya. Laki-laki yang disebut Raden bergerak menuju pintu, ia berusaha untuk memahami lingkungan barunya, sesegera mungkin untuk beradaptasi.
Setelah keluar ruangan, laki-laki itu takjub melihat ruangan yang sangat bersih, dilantainya terhampar permadani dengan warna serba hijau lembut, ia merasa seperti berada di padang lumut. Keempat gadis itu berjalan dibelakang laki-laki yang disebut raden.
Selama menyusuri lorong-lorong antar ruangan, bau wangi menyengat yang asalnya dari ujung lorong menyusup ke dalam rongga-rongga hidungnya. Setelah sampai di ujung lorong tampak di atas singgasana duduk seorang wanita teramat cantik, lalu berdiri menyambut kedatangan tamu yang ditunggu-tungu itu, lalu berkata,”Selamat datang di Astina Buih Samodra Biru, lihatlah sekelilingmu, dan lihatlah ke atas!”
Pandangan mata laki-laki yang disebut Raden menebar keseluruh ruangan, lalu ia mendongakkan kepalanya. Ia terkejut, serasa dirinya ada di dalam aquarium. Banyak binatang-binatang laut yang berkeliaran mengitari balairung. Lalu ia bertanya,”Siapakah aku dan dimanakah aku?”
Wanita yang berpakaian anggun tersenyum lalu mengatakan,”Kau adalah satria piningit, sekarang kau berada di astina ku, aku adalah ratu yang menjaga lautan negeri ini”
Laki-laki itu termangu, tak yakin kalau dia adalah satria piningit yang selama ini diharapkan rakyat negeri, yang katanya gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo.

Selaraskan Jiwa

 

Ingin kupetik harum bunga di taman hatimu, 
dengan senandung pelepas rindu, 
di pagi dan senja hari, 
adakah kau menanti jiwaku di bening nuranimu?
 

Sempat kutengok nuraniku, 
pagi tadi, 
ada bening jiwamu disana, 
tersenyum pada bola mata hatiku.
 

Sungguh, 
tak berdusta aku pada beningnya suara hatimu, 
ingin ku bermain direlung hatimu, 
bermain dikisaran waktu.
 

Ingin ku menjelajahi tiap sudut nuranimu, 
dimana kau lepaskan kepastian asamu, 
pada tiap jenjang usiamu, 
tiap do’amu, 
dikisi-kisi hari, 
disitulah kita kan bertemu menembus batas cakrawala jiwa.
 

Ceritakanlah pada bening embun pagi, 
jiwamu ‘kan tengadah pada sukma sejati pelepas rindumu pada Ilahi.
 

Tetapkanlah asamu pada lautan hasrat yang menggelora dalam nuranimu.
Kibarkanlah waktu demi waktu, 

pada pagi dan petang hari.
 

Susunlah jalinan lima waktu diantara subuh sampai isyamu, 
agar tenanglah jiwamu.
 

Menarilah lidah putihmu dengan kalam Ilahi dan tariklah ujung sajadahmu hingga terbentang luas di ujung bumi, 
tempat meneduh jiwa yang fana, 
bersemilah cinta pada sang Maha Pencipta.
 

Pagi luruh dijiwaku bersama bening embun, 
sari nurani hidupku.
 

Ah. Ya. 

Kulihat binar cerah matamu menangkup lautan tentram kalbuku.
Bingkailah resahku dalam tentram hatimu, 

agar aku bisa meneduh diantara do’a indahmu dan tadarus dini pada Ilahi Robbi.
Renungkanlah, 

aku ada, 
dalam batinmu, 
sendiri dalam sunyi dan sepi hatimu.

Happy Birthday on November 22© Nirwana Life Dec’03

Piala Dunia 2022 QATAR

 Bagi penggemar sepakbola, piala dunia adalah yang ditunggu-tunggu (fifa world cup) Sumber : https://www.antaranews.com/infografik/3240849/p...